Kelainan gen pada miRNA dapat terjadi akibat mutasi
pada gen pre-miRNA. Mutasi titik pada daerah promoter dapat mempengaruhi ekspresi gen struktural. Mutasi missense
atau nonsense pada coding sequence menyebabkan perubahan fungsi protein. Mutasi ini
menyebabkan perubahan pada biogenesis miRNA (Jezdzewski et al., 2009; Zhang dan Zeng, 2010), perubahan target mRNA, perubahan
sekuen DNA,
dan/atau supressi gen secara menyeluruh (Lee et al., 2011).
Salah satu contoh mutasi pada gen miRNA adalah mutasi pre-miRNA 155. miRNA 155 diekpresikan oleh beberapa sel-sel imun
seperti sel B, T, dan makrofag (Lee et al.,
2011). miRNA 155 memiliki target gen yang mengekspresikan protein PU-1
dan c-Maf yang
berperan dalam pengaturan perkembangan sel T dan imunitas bawaan (Wahid et al., 2010). Peningkatan ekspresi miRNA 155
berperan dalam peningkatan respon antibodi, peningkatan profil sitokin TH1 (sel T helper 1) dan
peningkatan respon sel T. Penurunan miRNA 155 menyebabkan peningkatan profil
TH2 (sel T helper 2) dan penurunan respon sel T (Love et
al., 2008). Mutasi pada gen pre-miRNA 155 didaerah sekitar ujung
3-OH’ menyebabkan disintesis miRNA 155. Mutasi ini menyebabkan terjadinya mismatch antara miRNA155 dengan
gen yang menjadi targetnya (Lee et al.,
2011). Penghambatan miRNA 155 untuk berikatan dengan gen targetnya
diprediksi menekan pembentukan antibodi baru serta respon sel T ataupun respon autoantibodi (Love et al., 2008).
Potensi miRNA sebagai terapi biologis masa depan
Aplikasi miRNA dalam terapi biologis berupa peningkatan atau penurunan aktivitas miRNA. miRNA dapat berperan
untuk menghambat translasi protein (dari mRNA) yang berperan dalam perkembangan
kejadian penyakit,
sehingga miRNA berperan ke
arah perbaikan sel.
Namun miRNA juga berfungsi dalam menekan protein yang berperan
penting untuk menghambat perkembangan
kejadian penyakit.
Dalam hal ini, miRNA
berperan terhadap kerusakan sel.
Salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas miRNA yaitu dengan memanipulasi ekpresi miRNA melalui artificial miRNA (amiRNA).
amiRNA akan berikatan secara komplemen pada target gen mRNA spesifik yang akan di-silencing oleh amiRNA. Salah satu amiRNA yaitu miRNA-mimetic (small RNA sintetik yang mengandung sekuen gen endogenus miRNA) yang dapat
meningkatkan aktivitas protein endogenus miRNA. Sedangkan salah satu upaya menurunkan
aktivitas miRNA yaitu dengan cara pemberian antagomiR
yang merupakan oligonukleotida antisense
yang dapat mengikat miRNA secara komplemen sehingga menurunkan aktivitas miRNA
(Love et al., 2008).
No comments:
Post a Comment