Adenovirus merupakan salah satu patogen penyebab infeksi
pada traktus respiratorius dan berbagai infeksi pada organ manusia yang lain.
Adenovirus pertama kali diisolasi pada tahun 1953, dari jaringan adenoid
anak-anak melalui tonsilektomi dan dari
jaringan ikat yang rusak. Pada
tahun 1962, diketahui bahwa terdapat Adenovirus yang menyebabkan tumor
pada Rodentia. Adenovirus tipe ini disebut sebagai Adenovirus onkogenesis, yang
menunjukkan asosiasi dengan infeksi abortif dan belum teramati pada manusia.
Penelitian mengenai genom
Adenovirus dan ekspresi gen mendukung pengembangan teknik yang berguna untuk
menguji virus atau gen seluler yang lain. Adenovirus merupakan salah satu model penelitian
yang berperan penting untuk mempelajari virus lain. Beberapa karakteristik
Adenovirus dijelaskan sebagai berikut :
- Tersebar luas di alam, serta hidup sebagai parasit obligat pada unggas dan mamalia (termasuk manusia). Berdasarkan inangnya, Adenovirus dibedakan menjadi 2 genus, yaitu Aviadenovirus (menyerang Aves) dan Mastadenovirus (Mammalia)
- Mampu menginduksi infeksi laten dalam jaringan limfoid.
- Beberapa tipe Adenovirus berpotesi sebagai onkogen
Terdapat kurang lebih 51
serotipe Adenovirus manusia (genus Mastadenovirus) yang terbagi menjadi sub
grup A-F berdasarkan kemampuannya dalam agglutinasi eritrosit manusia, tikus,
dan kera, serta onkogenisitasnya dalam tubuh Rodentia. Protein serotipik EIA
menentukan fenotipe onkogenik Adenovirus dalam pembentukan transformasi sel.
Virus yang termasuk dalam subgrup (Ad 12) menginduksi tumor dengan frekuensi
tinggi dan latensi rendah, sedangkan subgrup B (Ad 3 dan Ad 7) bersifat
onkogenik lemah. Sedangkan Adenovirus subgrup C (Ad 2 dan Ad 5), D, E, dan F bersifat non-onkogenik.
Semua Adenovirus yang menginfeksi manusia dapat
melakukan transformasi secara primer pada kultur sel Rodentia. Pada penelitian Rodentia transforman yang baru lahir, hanya virus grup A dan B
yang bersifat onkogenik. Semua partikel Adenovirus mempunyai struktur icosahedral simetris yang mudah
teramati dalam mikroskop elektron melalui pengecatan negatif, berupa struktur
tanpa selubung dan berdiameter 60-90 nm. Struktur virus tersusun dari 252
kapsomer : terdiri dari 240 hexon dan 12 penton pada icosahedral vertikal
(2-3-5 simetris). Protomer
individu dapat diisolasi secara kimiawi dari partikel virus murni. Hexon
terdiri dari trimer polipeptida II pori tengah (minor), yaitu VI, VIII, dan IX
yang saling berasosiasi dan terlibat dalam stabilisasi serta penyusunan
partikel.
Struktur penton lebih kompleks
dibanding hekson. Struktur
penton berupa pentamer peptida III dan 5 molekul III a yang berasosiasi dengan
dasar Penton. Penton mempunyai aktivitas seperti toxin. Protein serat trimetrik
meluas dari setiap 12 vertices (menempel pada protein dasar penton) dan
bertanggung jawab dalam pengenalan dan pengikatan reseptor seluler.
No comments:
Post a Comment