Hal-hal penting yang perlu dipahami dalam Embriologi
antara lain :
1.
Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis
Spermatogenesis
|
Oogenesis
|
Inisiasi meiosis dalam pembentukan gamet secara terus-menerus (mulai masa pubertas) | Inisiasi meiosis dalam pembentukan gamet hanya sekali (pada usia 7 bulan kehamilan) |
Dihasilkan 4 gamet fungsional setiap satu siklus | Hanya dihasilkan 1 gamet fungsional setiap satu siklus |
Siklus terjadi selama ± 64 hari | Siklus terjadi selama ± 28 hari |
Meiosis dan diferensiasi sel gamet terjadi secara langsung dalam satu siklus | Meiosis tertunda pada Profase I, kemudian diinisiasi kembali diikuti diferensiasinya pada masa pubertas |
Pada saat meiosis profase I tidak terjadi transkripsi dan rekombinasi seks kromosom | Seks kromosom ditranskripsi dan direkombinasi pada saat meiosis profase I |
2. Proses rekognisi antara sperma dan
ovum hingga terjadi fusi (konsepsi) :
A. Terjadinya
kemoatraksi antara sperma dan ovum : akrosom dalam kepala sperma, energi
yang dihasilkan dari mitokondria, dan pergerakan flagella memungkinkan sperma masuk ke dalam saluran reproduksi betina menggunakan pergerakan ekornya mengikuti sinyal
dari molekul terlarut yang disekresikan oleh ovum
B. Pengikatan
sperma pada zona pellucida ovum : Pemicu pengikatan ini
disebut sebagai reaksi akrosom dari sperma yang diikat. Zona pellucida mengandung
glikoprotein ZP3. senyawa ini berperan penting sebagai reseptor sperma.
C. Eksositosis
vesikel akrosomal : Kepala sperma mengeluarkan vesikel yang berisi
enzim akrosomal yang berfungsi untuk menembus zona pellucida
D. Sperma
melewati zona pellucida (penetrasi) : Sperma pertama yang berhasil penetrasi
ke zona pellucida bergerak terus melewati zona pellucida hingga mencapai
membran plasma ovum. Pada saat yang bersamaan, ovum mensekresikan
molekul enzim inaktivator pengikatan sperma dan pengerasan zona pellucida, sehingga mencegah masuknya sperma lain dan disebut sebagai mekanisme ‘block to polyspermy’
E. Fusi membran
plasma sel sperma dan ovum : proses fusi inti sel sperma dan ovum dipicu protein Fertilin pada membran sperma dan daya tarik elemen
kontraktil dari ovum, sehingga memungkinkan inti sperma masuk
ke sitoplasma ovum.
3. Proses perkembangan zigot sebagai berikut :
a. Cleavage : Pembelahan mitosis pada konseptus yang berumur 1 hari
setelah konsepsi. Proses ini terjadi di tabung uterine dan dipertahankan
melalui kontraksi otot polos karena pengaruh hormon estrogen. Pada proses ini
terjadi penggandaan sel germinal hingga menghasilkan 16 sel (blastomer) yang
masing-masing bersifat totipoten, namun tidak mengubah ukuran konseptus.
b. Morula : merupakan proses cleavage yang menghasilkan 16-32 blastomer
c. Blastula awal : pada tahap ini terjadi Compaction dan Cavitation
Compaction : merupakan proses terjadinya kontak
antar blastomer membentuk tight
junction , sehingga terdapat sel-sel yang merapat di bagian
tengah dan sel-sel yang mengelilingi bagian tepi. Sel-sel di bagian tengah disebut massa sel dalam (inner
cell mass) dan sel bagian tepi disebut trophoblast
Cavitation
: merupakan proses pembentukan rongga pada ruang-ruang antar
blastomer melalui sekresi cairan dari sel Tropoblast sehingga terbentuk Blastocoel. Cairan ini menyebabkan
massa sel terdorong ke tepi dan struktur yang baru ini disebut Blastocyst (± 3 hari setelah konsepsi). Selanjutnya Blastocyst terus
bergerak menuju uterus dan masih terbungkus zona pellucida.
d. Blastula akhir : Pada hari-21 setelah konsepsi, blastocyst sampai di uterus. Pada tahap ini sel
Trophoblast mensekresikan Enzim proteolitik (strypsin) dan menyebabkan blastocyst lepas dari
zona pellucida
e. Implantasi : Merupakan
proses terjadinya kontak awal antara blastocyst dan endometrium yang menginduksi proliferasi cepat pada sel Trophoplast, sehingga sel trophoblast yang dilekati masa sel dalam menjadi
lebih pekat. Struktur ini menginisiasi terjadinya perlekatan blastocyst pada dinding endometrium
uterus
4. Neurulasi primer
Neurulasi primer merupakan proses
pembentukan neural tube melalui proliferasi, invaginasi (pelekukan ke dalam), dan pelipatan dari
sel-sel di sekitar neural plate secara langsung untuk membentuk neural tube yang utuh. Tahap-tahap neurulasi primer sebagai berikut
a. Formasi neural plate
Formasi neural plate dimulai dari
bagian bawah mesoderm dorsal dan endoderm faring di bagian kepala memberi
signal sel ektoderm di atasnya untuk memanjang menjadi sel neural
plate yang tersusun kolumner
b. Pembentukan neural plate (shaping)
Neural plate
memanjang di sepanjang aksis anterior-posterior. Pembelahan sel-sel pada neural
plate memiliki pola rostral-caudal (kepala-ekor/anterior-posterior)
Selanjutnya sel-sel kolumner memampat, kemudian sel-sel kolumner menyempit dan
mengkerut.
c. Pembengkokan neural plate membentuk neural groove
Proses ini melibatkan formasi hinge
region, yang merupakan tempat neural tube berhubungan dengan jaringan
disekitarnya. Pada hinge region, sel epidermis melekat ke tepi neural
plate dan bergerak ke garis tengah. Sel yang berada di garis tengah neural
plate disebut sebagai medial hinge point (MHP ) melekat di atas notochord dan memiliki bentuk seperti engsel. Selanjutnya struktur ini membentuk
alur pada garis tengah bagian dorsal yang disebut sebagai neural groove.
Notochord kemudian menginduksi sel MHP untuk mengurangi ketinggiannya. Hinge
region yang lain selanjutnya membentuk alur yang menghubungkan neural
plate dengan sisa ektoderm dan disebut sebagai dorsolateral hinge point (DLHP). Sel-sel DLHP ini meningkatkan
ketinggiannya, sehingga neural plate berbentuk seperti kapak.
d. Penutupan neural groove membentuk neural tube
Neural plate akan membengkok (invaginasi) di sekitar hinge region. Setiap hinge
berperan sebagai sumbu rotasi sel-sel disekitarnya. Pergerakan epidermis
dan pembengkokan neural plate ke arah mesoderm memastikan neural tube
mengalami invaginasi ke arah dalam tubuh embrio. Desakan epidermis ke arah
tengah pada bagian neural groove sampai kedua ujung yang membengkok
bertemu akan membentuk neural fold. Proses ini menghasilkan
ektoderm terbagi menjadi epidermis (bagian atas), neural crest
(bermigrasi), dan neural tube (bagian bawah).
Semoga
informasi ini bermanfaat.
No comments:
Post a Comment