Katalase ekstremofilik mempunyai half life time atau waktu
paruh 330 jam pada suhu 80 derajat celcius, lebih tinggi dibandingkan dengan katalase
komersial konvensional yang hanya mempunyai waktu paruh 15 detik pada suhu yang sama. Dengan kata lain terjadi
peningkatan hampir 80.000 kali peningkatan aktivitas enzim dibandingkan dengan katalase konvensional
pada suhu yang sama. Ekstremozim ini juga mempunyai waktu paruh 15 hari pada pH
10 dan suhu 70 derajat celcius, sementara enzim katalase dari sumber
lainnya hanya 4 jam pada pH sama dan suhu yang lebih rendah (60 derajat celcius).
Waktu paruh adalah waktu inkubasi enzim pada suatu suhu atau pH tertentu sampai
enzim berkurang keefektifannya sehingga aktivitas enzim tinggal separuh dari
semula. Waktu paruh memang biasa digunakan oleh peneliti untuk membandingkan stabilitas
enzim.
Para peneliti dari lembaga riset
Departemen Energi Amerika Serikat mengisolasi enzim katalase ultrastabil dari mikroba
penyuka lingkungan ekstrem (extremophile) yaitu Thermus brockianus
yang hidup pada suhu 70 derajat celcius. Ekstremophiles ini
sendiri diisolasi dari Taman Nasional Yellow Stone yang selama ini terkenal
sebagai habitat ekstremofil. Hingga saat ini masih belum diketahui mengapa enzim ini tahan panas sekaligus tahan kondisi alkali. Sifat
tahan panas bisa ditelusuri dari kesukaan Thermus brockianus hidup di
lingkungan suhu tinggi. Akan tetapi, mikroba ini juga menyukai habitat dengan pH moderat.
Katalase ultrastabil diimmobilisasi secara kimiawi pada
plastic beads seukuran butir pasir. Lalu, plastic beads yang telah
berikatan dengan katalase ekstremofilik siap digunakan. salah satu aplikasi katalase ekstremofilik adalah penggunaan dalam filtrasi air limbah proses bleaching yang banyak mengandung senyawa beracun hidrogen peroksida. Enzim ini dimasukkan ke dalam kolom tabung
yang digunakan sebagai filter untuk menyaring air buangan proses bleaching dan
menguraikan hidrogen peroksida. Melalui proses immobilisasi seperti ini, ekstremozim menjadi lebih stabil, dan reusable. Sehingga
penyaringan berulang-ulang untuk volume limbah lainnya dapat dilakukan dan
biaya pengelolaan limbah dapat ditekan.
No comments:
Post a Comment