T- DNA ORF 8 Ri-plasmid tipe cucumorpine Agrobacterium rhizogenes terlibat dalam respon terhadap auksin pada tembakau
transgenik (Quartsi et al., 2004)
Berbagai Ri plasmid selain pRi
A4, yang ditemukan pada A.
rhizogenes menunjukkan adanya perbedaan organisasi genetik. Pada plasmid
pRi 2659 dan pRi 8196, gen T-DNA rol A, rol B, dan rol C (ORFs 10, 11, dan 12)
menunjukkan kemampuan untuk menginduksi proliferasi akar. Conserved sequence dari T-DNA Ri
plasmid bukan gen rol, melainkan ORF 8, 13, 13 a dan 14. ORF 13 dan 14
berperan dalam induksi akar (model percobaan menggunakan potongan wortel),
dalam kondisi yang tidak mendukung pembentukan akar, yang diinfeksi dengan
Agrobacterium pembawa gen rol ABC. Hal ini mengindikasikan bahwa gen selain rol
ABC juga esensial untuk menginduksi hairy
root, tergantung tipe dan spesies sel inang. ORF 13 dari pRi 8196 dan pRiA4
menyebabkan terjadinya perubahan perkembangan morfologi tembakau transgenik, pada
saat diekspresikian dengan promoter CaMV 35S RNA. ORF 8 dari pRi A4 diekspresikan
dalam jaringan hairy root tembakau. Perbandingan sekuen deduksi peptida – asam amino
menunjukkan adanya persamaan yang signifikan pada pRi A4 ORF 8 mungkin terlibat
dalam respon terhadap auksin, terkait dengan karakteristik protein :
1. Protein
Tms1 yang dikode gen tms 1 dari T-DNA
A. tumefaciens dan protein IaaM dari Pseudomonas savastanoi.
2. Produk rol B A. rhizogenes dan protein yang diduga dikode gen 5 T-DNA A. tumefaciens
IaaM dan Tms I triptofan monooksigenase mengkatalisis
reaksi pembentukan indole-3-asetamide (IAM) yang selanjutnya diubah menjadi
produk gen tms2 yaitu IaaH. Gen yang mengkode
IaaH berlokasi pada T-DNA A. rhizogenes
pada genom patogen tumbuhan P. savastanoi.
Hal ini menujukkan bahwa gugus N-terminal dari protein ORF 8 berhubungan
dengan protein rol B. Rol B menginduksi perubahan respon terhadap auksin dalam
jaringan. Kemiripan sekuen ORF 8 diduga terlibat dalam katalisasi pembentukan
senyawa auksin yang mirip dengan indole-3 laktat (ILA), sehingga berimplikasi
pada perubahan respon terhadap auksin. Produk gen pRiA4 ORF8 mempunyai
aktivitas protein triptofan 2-monooksigenase, namun dapat berubah secara
kontroversial menjadi tidak mampu mensintesis IAM.
Kajian tentang pengaruh ORF 8 dari Ri 2659 A.
rhizogenes terhadap morfogenesis dan respon jaringan terhadap auksin pada
tembakau transgenik dijelaskan sebagai berikut.
Terlebih dahulu perlu dilakukan konstruksi
plasmid berupa gen Uid A ORF 8, dari pJBORF8 berisi daerah regulator ORF 8 yang
difusikan ke gen Uid A dari PB1101-2 untuk membentuk plasmid PJB78-GUS CaMV 35
S RNA (437 bp), yang diamplifikasi dari plasmid pB1121. Selanjutnya plasmid ditransformasikan
ke daun tembakau melalui mediasi Agrobacterium strain LBA 4404, germinasi dan kultur
jaringan, pengujian akitivitas enzym GUS, pengamatan dengan mikroskop elektron
transmisi, dan pencarian homologi.
Hasil penelitian menunjukkan, A. rhizogenes strain cucumopine 2659 hanya
membawa T-DNA yang tidak mengandung gen Aux.
T-DNA ini mempunyai struktur
homologi tinggi, baik pada pRi 8196 T-DNA dan pRi A4 TlDNA. ORF 10, 11, dan 12
(gen rol A, B, C) yang berperan penting untuk menginduksi hairy root, tidak bersifat homolog dalam biosintesis auksin dan
tidak menunjukkan karakteristik conserved
sequence. ORF 8 merupakan salah satu conserved
sequence di antara 3 T-DNA A.
rhizogenes yang berbeda. Hal ini
menunjukkan ORF 8 diduga berperan penting untuk menginduksi hairy root secara alami. Protein ORF 8
mempunyai struktur khusus yang mungkin merupakan fusi protein dengan 2 domain.
Perbandingan sekuen asam amino menunjukkan bahwa domain C-terminal dari pRi
2659 ORF 8 mempunyai homologi yang signifikan terhadap tms 1 yang dikode oleh T-DNA A.
tumefaciens (31.9%). Domain C-terminal menunjukkan FAD binding site, sebagai sebuah karakteristik fungsional dari protein t2m yang mengkatalisis dekarboksilase
oksidatif dari triptofan ke IAM. Struktur ini juga terdapat pada protein IaaM P. savastanoi dan ORF 8 dari pRi A4.
Protein ORF 8 homolog dengan protein IaaM, mempunyai aktivitas triptofan
2-monooksigenase rendah. Penelitian mengenai produksi IAM dalam tanaman tembakau
mengekspresikan ORF 8 dari pRi 2659. T-DNA dari plasmid terdiri dari satu blok
dan tidak mempunyai gen Aux (IaaM dan
IaaH) yang mengkode sintesis auksin. Hal ini mengarah pada dugaan bahwa ORF 8
berperan penting pada tahap awal biosintesis auksin, sementara konversi IAM ke
IAA tergantung pada gen spesies inang. Selanjutnya gen rol T-DNA dari strain
cucupomine menstimulasi pertumbuhan akar, sementara pengaruh gen rol dari strain
agropine terhadap stimulasi akar teramati pada saat ada auksin eksogenus.
N-terminal dari pRi2659 ORF 8
mirip dengan produk rol B dan T-DNA lain dari beberapa Ti plasmid. Gen pRi 2659
35 S-ORF 8 secara jelas bersifat resisten terhadap konsentrasi auksin pada
kecambah tembakau yang menghambat germinasi dan post-germinasi pada wild type.
Kotiledon kecambah transgenik
menunjukkan fenotipe bentuk yang lurus dan lanceolated,
namun mampu mengekspresikan enzim beta-glukoronidase (GUS). Hal ini juga mengindikasikan
bahwa transkripsi ORF 8 menginduksi auksin.