Monday 1 February 2016

Mutasi gen pada miRNA


Kelainan gen pada miRNA dapat terjadi akibat mutasi pada gen pre-miRNA. Mutasi titik pada daerah promoter dapat mempengaruhi ekspresi gen struktural. Mutasi missense atau nonsense pada coding sequence menyebabkan perubahan fungsi protein. Mutasi ini menyebabkan perubahan pada biogenesis miRNA (Jezdzewski et al., 2009; Zhang dan Zeng, 2010), perubahan target mRNA, perubahan sekuen DNA, dan/atau supressi gen secara menyeluruh (Lee et al., 2011).
Salah satu contoh mutasi pada gen miRNA adalah mutasi pre-miRNA 155. miRNA 155 diekpresikan oleh beberapa sel-sel imun seperti sel B, T, dan makrofag (Lee et al., 2011). miRNA 155 memiliki target gen yang mengekspresikan protein PU-1 dan c-Maf yang berperan dalam pengaturan perkembangan sel T dan imunitas bawaan (Wahid et al., 2010). Peningkatan ekspresi miRNA 155 berperan dalam peningkatan respon antibodi, peningkatan profil sitokin TH1 (sel T helper 1) dan peningkatan respon sel T. Penurunan miRNA 155 menyebabkan peningkatan profil TH2 (sel T helper 2) dan penurunan respon sel T (Love et al., 2008). Mutasi pada gen pre-miRNA 155 didaerah sekitar ujung 3-OH’ menyebabkan disintesis miRNA 155. Mutasi ini menyebabkan terjadinya mismatch antara miRNA155 dengan gen yang menjadi targetnya (Lee et al., 2011). Penghambatan miRNA 155 untuk berikatan dengan gen targetnya diprediksi menekan pembentukan antibodi baru serta respon sel T ataupun respon autoantibodi (Love et al., 2008).

Potensi miRNA sebagai terapi biologis masa depan
            Aplikasi miRNA dalam terapi biologis berupa peningkatan atau penurunan aktivitas miRNA. miRNA dapat berperan untuk menghambat translasi protein (dari mRNA) yang berperan dalam perkembangan kejadian penyakit, sehingga miRNA berperan ke arah perbaikan sel. Namun miRNA juga berfungsi dalam menekan protein yang berperan penting untuk menghambat perkembangan kejadian penyakit. Dalam hal ini, miRNA berperan terhadap kerusakan sel.
            Salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas miRNA yaitu dengan memanipulasi ekpresi miRNA melalui artificial miRNA (amiRNA). amiRNA akan berikatan secara komplemen pada target gen mRNA spesifik yang akan di-silencing oleh amiRNA. Salah satu amiRNA yaitu miRNA-mimetic (small RNA sintetik yang mengandung sekuen gen endogenus miRNA) yang dapat meningkatkan aktivitas protein endogenus miRNA. Sedangkan salah satu upaya menurunkan aktivitas miRNA yaitu dengan cara pemberian antagomiR yang merupakan oligonukleotida antisense yang dapat mengikat miRNA secara komplemen sehingga menurunkan aktivitas miRNA (Love et al., 2008).