Monday 5 October 2015

Efek Immunosupressif transplantasi neural stem sel



Neural stem sel memberikan efek terapeutik dengan melalui penggantian sel yang hilang secara langsung. Transplantasi jarang menghasilkan transplant yang membentuk diferensiasi terminal neuron. Hal ini menjadi kendala untuk mengaplikasikannya dalam penggantian sel, namun sekaligus juga dapat memberi dampak positif sebagai komponen biologis.
Indikasi pertama dari efek anti-inflamatori neural stem sel didapatkan melalui percobaan transplantasi pada mencit dalam EAE (Experimental Autoimmmune Encephalomyelitis). Hasil menunjukkan transplantasi intraventrikuler neural stem sel mampu mengurangi inflamasi otak tanpa demielinasi. Adanya efek positif dari transplantasi neural stem sel dimediasi oleh efek anti-inflamatori. Penelitian selanjutnya menunjukkan komponen immunomodulator neural stem sel dalam EAE pada mencit memberikan hasil yang baik terhadap inflamasi otak dalam hewan yang ditransplantasikan, dengan berkurangnya demielinasi dan hilangnya akson. Efek immunomodulatori oleh neural stem sel memacu apoptosis sel T helper tipe I menjadi bergeser ke sel T helper tipe II. Efek imunosupressif yang non spesifik menyebabkan neural stem sel mengaktivasi proliferasi sel T. Masuknya neural stem sel secara transient pada organ limfoid periferal, akan berinteraksi dengan sel T untuk mereduksi encephalitogenisitasnya. Hal ini menunjukkkan bahwa efek positif injeksi neural stem sel intravena dalam EAE dimediasi oleh mekanisme immunosupressif, menghasilkan pengurangan sel imun yang berinfiltrasi ke sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat secara perlahan. Percobaan kokultur yang menghasilkan interaksi secara langsung dari sel nodus limfe dan neural stem sel in vivo menunjukkan penghambatan nyata dalam EAE, aktivasi sel T, dan proliferasi neural stem sel. Efek supresif neural stem sel pada sel T disertai dengan supresi secara nyata oleh sitokin proinflamatori. Mekanisme antiinflamatori non spesifik mungkin hal yang penting dalam aplikasi terapi transplantasi dalam mediasi imun terhadap suatu penyakit, sehingga mampu melindungi sistem saraf pusat inang dan sel cangkok dari serangan imun yang berlebih.


Penelitian terkini menunjukkan efek imunosupressif yang sama pada stromal sel sumsum tulang belakang dalam EAE, sebagai sumber sel lain yang potensial untuk terapi MS. Sel stromal sumsum tulang dapat berasal dari pasien, yang dibiakkan secara in vitro dan direintroduksi secara intrathecal sebagai cangkok autolog. Data klinis awal dalam terapi ini tidak menunjukkan gejala  komplikasi.

Referensi

Ben Shaanan TL. Ben-Hur T. Yanai J. Transplantation of neural progenitor enhances production of endogenous cells in the impaired brain. Mol Psychiatry. 2008. 12 : 221-231.

Eistein O, Finstein N, Vaknin L, et al. Neural precursor attenuate encephalomyelitis by peripheral imunosuppression. Ann Neurol. 2007. 61(3) : 209-218.

Einstein C, Ben-Hur T. The changing face of neural stem cell theraphy in neurological diseases. Arch Neurol. 2008. 65 : 4.

Fiona E, O’Keefee, Scott SA, et al. Induction of A9 dopaminergic neurons from neural stem cells improve motor function in an animal model of Parkinson’s disease. Brain. 2008. 131 : 630-641.

Karissis D, Kassis I, Kurkalli BG, Slavin S. Immunomodulation and neuroprptection with mesenchymal bone marrow stem cells (MSCs) : a supressed treatment for multiple sclerosis and other neuroimmunological/neurodegenerative disease. J  Neurol Sci. 2008: 265.

Levesque MF, Neuman T, Rezak M. Therapeutic microinjection of autologous adult human neural stem cells and differentiated neurons for parkinson’s disease ; five-year post-operative outcome. The Open Stem Cell Journal. 2009. 1 : 20-29. (1-2) : 131-135.

Lindvall O, Kokaia Z. Stem cells for the treatment of neurological disorders. Nature. 2006. 441(7097): 1094-1096.

Raisman G, li Y. Repair of neural Pathways by olfactory ensheating cells. Nat Rev Neurosci. 20009. 8(4) : 312-319.

Smart N. Riley PR. The stem cell movement. Cir Res. 2008. 102 : 1155-1168.