Friday 14 November 2014

ADENOVIRUS



Adenovirus merupakan salah satu patogen penyebab infeksi pada traktus respiratorius dan berbagai infeksi pada organ manusia yang lain. Adenovirus pertama kali diisolasi pada tahun 1953, dari jaringan adenoid anak-anak  melalui tonsilektomi dan dari jaringan ikat yang rusak. Pada tahun 1962, diketahui bahwa terdapat Adenovirus yang menyebabkan tumor pada Rodentia. Adenovirus tipe ini disebut sebagai Adenovirus onkogenesis, yang menunjukkan asosiasi dengan infeksi abortif dan belum teramati pada manusia.
Penelitian mengenai genom Adenovirus dan ekspresi gen mendukung pengembangan teknik yang berguna untuk menguji virus atau gen seluler yang lain. Adenovirus merupakan salah satu model penelitian yang berperan penting untuk mempelajari virus lain. Beberapa karakteristik Adenovirus dijelaskan sebagai berikut :

  1. Tersebar luas di alam, serta hidup sebagai parasit obligat pada unggas dan mamalia (termasuk manusia). Berdasarkan inangnya, Adenovirus dibedakan menjadi 2 genus, yaitu Aviadenovirus (menyerang Aves) dan Mastadenovirus (Mammalia)
  2. Mampu menginduksi infeksi laten dalam jaringan limfoid.
  3. Beberapa tipe Adenovirus berpotesi sebagai onkogen

Terdapat kurang lebih 51 serotipe Adenovirus manusia (genus Mastadenovirus) yang terbagi menjadi sub grup A-F berdasarkan kemampuannya dalam agglutinasi eritrosit manusia, tikus, dan kera, serta onkogenisitasnya dalam tubuh Rodentia. Protein serotipik EIA menentukan fenotipe onkogenik Adenovirus dalam pembentukan transformasi sel. Virus yang termasuk dalam subgrup (Ad 12) menginduksi tumor dengan frekuensi tinggi dan latensi rendah, sedangkan subgrup B (Ad 3 dan Ad 7) bersifat onkogenik lemah. Sedangkan Adenovirus subgrup C (Ad 2 dan Ad 5), D, E,  dan F bersifat non-onkogenik.
Semua Adenovirus yang menginfeksi manusia dapat melakukan transformasi secara primer pada kultur sel Rodentia. Pada penelitian Rodentia transforman yang baru lahir, hanya virus grup A dan B yang bersifat onkogenik. Semua partikel Adenovirus mempunyai  struktur icosahedral simetris yang mudah teramati dalam mikroskop elektron melalui pengecatan negatif, berupa struktur tanpa selubung dan berdiameter 60-90 nm. Struktur virus tersusun dari 252 kapsomer : terdiri dari 240 hexon dan 12 penton pada icosahedral vertikal (2-3-5 simetris). Protomer individu dapat diisolasi secara kimiawi dari partikel virus murni. Hexon terdiri dari trimer polipeptida II pori tengah (minor), yaitu VI, VIII, dan IX yang saling berasosiasi dan terlibat dalam stabilisasi serta penyusunan partikel.
Struktur penton lebih kompleks dibanding hekson. Struktur penton berupa pentamer peptida III dan 5 molekul III a yang berasosiasi dengan dasar Penton. Penton mempunyai aktivitas seperti toxin. Protein serat trimetrik meluas dari setiap 12 vertices (menempel pada protein dasar penton) dan bertanggung jawab dalam pengenalan dan pengikatan reseptor seluler.