Monday 22 October 2012

Fukoidan dalam ganggang Sargassum

Ganggang coklat (Phaeophyta) merupakan biota laut yang kemelimpahannya tinggi di Indonesia. Salah satu genus anggota Ganggang coklat adalah Sargassum. Anggota genus ini terdiri dari 400 spesies di dunia. Jumlah spesies yang hidup di Indonesia sebanyak 50 spesies. Morfologi Sargassum berupa untaian thalus yang bercabang-cabang dan mengambang di permukaan laut yang jernih. Panjang Sargassum dapat mencapai 1-2 m dan dicirikan dengan adanya gelembung udara. Substrat yang menjadi habitat ganggang ini berupa karang yang telah mati, benda masiv, maupun batuan vulkanik. Sargassum banyak terdapat pada zona intertidal, tidal, dan tubir laut tropis dengan kedalaman 0,5-1 m, suhu 27-30oC, dan salinitas 30-33,5 %. Reproduksi ganggang ini secara seksual maupun aseksual (fragmentasi) (Rasyid, 2009).
Sargassum echinocarphum merupakan salah satu anggota ganggang Sargassum yang hidup sepanjang (perenial). Kemelimpahan ganggang coklat ini sangat tinggi di Indonesia.  Sargassum echinocarphum banyak ditemukan selama bulan Agustus-Oktober (Rasyid, 2009). Menurut Huisman (2007),  Sargassum echinocarphum diklasifikasikan sebagai berikut :

                                                      Kingdom : Chromista
                                                      Filum : Phaeophyta
                                                      Kelas : Phaeophyceae
                                                      Ordo   : Fucales
                                                      Famili : Sargasseae
                                                      Genus : Sargassum
                                                   Spesies : Sargassum echinocarphum J.Ag.

Penelitian mengenai penggunaan senyawa bioaktif alami sebagai imunomodulator yang berperan penting untuk meningkatkan sistem imun semakin berkembang dan menjadi lahan penelitian yang sangat potensial di bidang kesehatan. Salah satu senyawa pada Sargassum echinocarphum yang bermanfaat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah fukoidan. Senyawa ini merupakan polisakarida sulfat yang terkandung dalam ganggang coklat dan memiliki bioaktivitas sebagai aktivator sel NK (Natural Killer), sehingga berperan penting dalam imunitas alami tubuh (innate immune) dan supresi sel kanker (Ale et al., 2011). Selain itu senyawa ini memiliki toksisitas oral yang rendah, sehingga penambahan senyawa tersebut dalam produk makanan (fortifikasi) aman untuk dikonsumsi (Ale et al., 2011; Fitton, 2011).
Fukoidan merupakan sebutan untuk kelompok senyawa polisakarida sulfat yang mengandung gugus fukose, galaktosa, xilosa, dan asam glukoronat dalam jumlah yang bervariasi. Berbagai aktivitas biologis fukoidan selain sebagai immunomodulator telah dipelajari secara intensif, antara lain bioaktivitas fukoidan yang berperan sebagai antitumor, antivirus, antithrombotik, dan antikoagulan. Berdasarkan penelitian Aisa et al. (2005) dan Kim et al. (2010), Fukoidan mampu menginduksi proses reduksi jumlah sel viabel dan apoptosis pada kultur sel HS-Sultan, HCT-116, dan HT-29 yang bersifat dosis dependen.
Fukoidan dapat diekstrak dan dipurifikasi dari ganggang coklat melalui banyak tahap proses secara fisik, kimia, maupun perlakuan enzim, yang disertai dengan tahap purifikasi dan fraksinasi yang bervariasi. Ektraksi dan modifikasi senyawa fukoidan yang bervariasi dapat mempengaruhi aktivitas biologis fukoidan yang bervariasi pula. Ekstraksi fukoidan dari ganggang coklat menggunakan aquades dan milder akan menghasilkan crude fukoidan, yang berguna untuk meningkatkan imunitas hewan coba yang menderita tumor. Crude fukoidan yang didapatkan dari tahapan proses yang sederhana ini mampu meminimalisasi perubahan struktur fukoidan, sehingga karakteristik alami fukoidan akan tetap terjaga (Takahashi, 1983 ; Ale et al., 2011).